Praktik Pengelolaan Jalur Pendakian Yang Lebih Baik
Kolaborasi antara Yayasan Tapak Gerot dengan Javan Hawk Eagle Trail (JHET) Network
Kolaborasi Yayasan Tapak Gerot bersama-sama dengan pemangku kawasan, PERHUTANI, dan komunitas lokal dalam melakukan pengelolaan jalur pendakian Gunung Cikuray via Tapak Gerot pada akhirnya membawa manfaat dengan bertambahnya jumlah kunjungan dan perbaikan lingkungan dan habitat disekitar jalur pendakian.
Sejak tahun 2021 Javan Hawk Eagle Trail (JHET) Network mendukung Yayasan Tapak Gerot sebagai salah satu mitra dari komunitas lokal dalam mengembangkan dan melaksanakan aktifitas program pengelolaan jalur berbasis komunitas (Community-Based Trail Management) di kawasan Gunung Cikuray, Kabupaten Garut.
Di tahun 2021 Yayasan Tapak Gerot, Perhutani KPH Garut,dan LMDH menjalin kerjasama kemitraan kehutanan pemanfaatan jasa lingkungan bidang wisata alam minat khusus pendakian Gunung Cikuray dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Makmur Lestari, Desa Sukahurip dalam pengelolaan jalur pendakian Gunung Cikuray sepanjang lk.8 km. Tujuan kerjasama kemitraan kehutanan dilakukan untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan Sumber Daya Alam, memberdayakan masyarakat desa hutan dan meningkatkan profesionalisme Mountaineering di Yayasan Tapak Gerot.
Kolaborasi Yayasan Tapak Gerot dan JHET mendapat dukungan dari US-Forest Service IP (USFS – IP) telah melakukan beberapa aktifitas perbaikan dan penataan jalur pendaki dan warga, penambahan beberapa fasilitas bagi pendakian antara lain basecamp, shelter, toilet dan alat komunikasi, kegiatan peningkatan kapasitas dan publikasi kegiatan
Saat ini setelah 2 tahun, jalur pendakian via Tapak Gerot semakin dikenal. Potensi kawasan Gunung Cikuray inilah yang menjadi salah satu daya tarik mengundang minat berbagai komunitas untuk datang. Dalam kondisi normal tak kurang dari 200 orang pendaki masuk melalui jalur (via Tapak Gerot) pada setiap bulannya. Saat ini banyak pengunjung yang datang ke Gunung Cikuray melalui jalur Tapak Gerot, tercatat rata-rata jumlah pengunjung pertahun sebanyak 3000 orang. Dan, secara berkala melakukan kegiatan penanaman pohon sepanjang jalur pendakian melalui program Jaring Gunung
Dengan penghargaan yang diterima Yayasan Tapak Gerot menyakinkan bahwa kolaborasi pengelolaan jalur pendakian berbasis komunitas (community-based trail management) telah menjalankan pendekatan dengan arah yang benar. Kolaborasi ini didukung oleh USFS – IP melalui Yayasan Puter Indonesia.
Bagikan :